Halooo, aku mau share ke kalian nih. Tentang bahasa ngapak! Pada tau nggak sih bahasa ngapak itu?
Dialek Banyumasan atau biasa dikenal dengan Bahasa Ngapak adalah kelompok bahasa Jawa yang
dipergunakan di wilayah barat Jawa Tengah, Indonesia. Beberapa kosakata dan dialeknya juga
dipergunakan di Banten utara
serta daerah Cirebon-Inderamayu. Logat bahasanya agak berbeda dibanding dialek
bahasa Jawa lainnya. Hal ini disebabkan bahasa Banyumasan, masih berhubungan
erat dengan bahasa Jawa Kuna.
Bahasa Banyumasan
terkenal dengan cara bicaranya yang khas. Dialek ini disebut Banyumasan karena dipakai oleh masyarakat yang
tinggal di wilayah Banyumasan.
Seorang ahli bahasa
Belanda, E.M. Uhlenbeck, mengelompokan dialek-dialek yang dipergunakan di wilayah
barat dari Jawa Tengah sebagai kelompok (rumpun) bahasa Jawa bagian barat
(Banyumasan, Tegalan, Cirebonan dan Banten Utara). Kelompok lainnya adalah
bahasa Jawa bagian Tengah (Surakarta, Yogyakarta, Semarang dll) dan kelompok
bahasa Jawa bagian Timur.
Kelompok bahasa
Jawa bagian barat (harap dibedakan dengan Jawa barat / bahasa Sunda
inilah yang sering disebut bahasa Banyumasan (ngapak-ngapak).
Secara geografis,
wilayah Banten utara dan Cirebon-Indramayu memang berada di luar wilayah
berbudaya Banyumasan tetapi menurut budayawan Cirebon TD Sudjana, logat
bahasanya memang terdengar sangat mirip dengan bahasa Banyumasan. Hal ini
menarik untuk dikaji secara historis.
Dibandingkan dengan
bahasa Jawa dialek Yogyakarta dan Surakarta, dialek Banyumasan banyak sekali
bedanya. Perbedaan yang utama yakni akhiran 'a' tetap diucapkan 'a' bukan 'o'.
Jadi jika di Solo orang makan 'sego' (nasi), di wilayah Banyumasan orang makan
'sega'. Selain itu, kata-kata yang berakhiran huruf mati dibaca penuh, misalnya
kata enak oleh dialek lain bunyinya ena, sedangkan dalam dialek
Banyumasan dibaca enak dengan suara huruf 'k' yang jelas,
itulah sebabnya bahasa Banyumasan dikenal dengan bahasa Ngapak atau
Ngapak-ngapak. (Wikipedia)
Bahasa Indonesia – Ngapak
Aku – Nyong
Kamu – Ko
Dia – Kae
Kita – Dewek
Sekarang – Siki
Berteman – Kanca
Keluarga
Ayah – Bapak
Ibu – Mae, Mboke
Anak – Anak, bocah
Kakak (Laki-laki) – Mas
Kakak (Perempuan) – Mbak
Adik – Adhine
Kakek – Mbah Kakung
Nenek – Nini
Bibi – Uwane
Lik – Like
Angka
1 = siji
2 = loro
3 = telu
4 = papat
5 = lime
6 = enem
7 = pitu
8 = wolu
9 = sanga
10 = sepuluh
Yahaaa, kalau masalah angka sih kemungkinan kalian-bagi orang jawa-sudah tahu ya. Melihat pada angka ‘lima’ dan ‘sembilan’ yang kalau orang jawa timuran akan bilang, ‘limo’ dan ‘songo’. Perlu diperhatikan juga pada angka delapan, karena mengatakan wolu di bahasa ngapak itu dengan penekanan sedikit pada huruf ‘w’nya. Tidak susah kok, jadi selamat belajar^^
Pesanne nyong buat orang banyumasan,
Jangan malu berbahasa NGAPAK!
Lestarikan bahasa NGAPAK!
Berbanggalah, karena bahasa kita istimewa, luar biasa, dan tiada duanya!
Well, ora ngapak ora kepenak!^^
aku ingin membuat cerita imajinasi aktor K pop bertemu cewek yang berbahasa ngapak loh..ajarkan aku ya, hhehehehe
BalasHapusAiko, maaf baru bisa bales. Satu tahun ini hiatus dari dunia blog. Mari, tak ajarin :)
BalasHapus