Pages - Menu

Selasa, 23 Desember 2014

CJI



Kojrat Penyandang Disabilitas Yang Perduli Keluarga
Memiliki nama asli Kasman (35), tapi ia sering dipanggil Kojrat. Entah siapa dan bagaimana asal mulanya, tapi kebanyakan warga Ngaglik, tempat tinggalnya, hanya tahu dia dengan nama Kojrat. Kondisi fisiknya tak begitu baik. Kaki kanannya cacat, membuatnya tak bisa berjalan sebagaimana orang lain. Ludahnya sering menetes membuat bajunya menjadi basah. Ia tidak bisa berkata-kata, hanya bisa mengucap ‘eeeee’ saja. Ia juga jarang mandi dan gosok gigi, sehingga bau tidak sedap kadang melekat pada tubuhnya. Warga sekitar tidak tahu penyakit yang dideritanya.

Meski begitu, ia lantas tak mengurung diri atau memisahkan diri dari dunia luar. Ia dengan segala kekurangannya mencoba bangkit dengan cara yang ia bisa. Dari 6 tahun yang lalu, ia sering terlihat di pinggir jalan raya Tekidadi. Itu tempat nongkrongnya. Ia meminta uang pada sopir kendaraan umum (angkutan dan bis) yang berhenti di pinggir jalan tersebut. Kebanyakan orang menyebut itu sebagai uang parkir.
Lambat laun dengan penghasilan yang cukup membuat sakunya terisi, ia diberi nasehat untuk menyimpan sebagian uangnya di bank terdekat. Ia menurutinya. Uang hasil keringatnya sendiri bisa digunakan untuk membeli hp. Alasannya sederhana, setidaknya ia bisa menghubungi kerabat terdekat. Misal saja Ibunya.
Kasman masih memiliki Ibu. Ia adalah anak yang baik. Ia tetap bertanggung jawab untuk menafkahi keluarganya. Sisa dari uang yang ditabung, ia berikan semua ke Ibunya. Ia bertugas untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti membeli beras, sayur mayur, dan lauk-pauk. Cinta pada Ibunya tak pernah padam. Ia tahu kewajibannya. Alhamdulillah, Ibunya sehat jasmani rohani. Ia menambah penghasilan dengan berprofesi sebagai tukang pijat.
Tahun 2014, untuk menambah pendapatan yang dirasa kurang, karena ia masih tetap saja ngutang, ia tidak menabung lagi. Ia mencari pekerjaan tambahan. Sekarang, ia sibuk mengumpulkan barang bekas yang nantinya dijual ke pengepul. Hasil penjualannya memang tidak seberapa, tapi itu sedikit membantu keluarganya. Dan ia sangat berterimakasih untuk itu.
Dia adalah seorang hero. Ia dengan kekurangannya tetap ada untuk keluarga. Ia dengan kemampuan yang relatif ‘tidak bisa melakukan banyak hal’ tetap mengasihi Ibunya. Ia memberikan segalanya untuk sang Ibu. Ia rela berpanasan dan mengumpulkan barang bekas di tepi jalan raya. Ia juga tahu kebanyakan orang memandang jijik saat melihatnya. Namun itu bukan gangguan lagi bagi Kojrat. Ia hanya tahu satu tugasnya, bekerja mencari uang dengan cara yang halal untuk menghidupi keluarga.

KASMAN (35)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar